Minggu, 17 Januari 2016

QUEEN ELIZABETH CLASS

Direncanakan dalam jangka panjang, kapal induk kelas ini menjadi yang terbesar di operasikan Royal Navy. Karena kondisi industri perkapalan Inggris membuat setiap bagiannya diproduksi secara terpisah-pisah, yaitu di Govan, Portsmouth, dan Wallsend, seluruhnya diangkut ke Rosyth untuk perakitan akhir.

penampakan daleman Queen Elizabeth Class, ada elevator dan penampungan pesawat
Pesawat yang dioperasikan yaitu Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter (JSF) versi STOVL (Short Take Off, Vertical Land). Walaupun ukuran deknya memungkinkan dipasang dek miring, tapi sepertinya tidak dibuat seperti itu. Tidak ada ketapel atau kabel penahan yang dipasang meskipun nantinya mungkin akan dipasang juga bila diperlukan.

Selasa, 05 Januari 2016

VIKRANT

Diluncurkan sebagai HMS Hercules pada 1945, Vikrant adalah kapal induk kelas Majestic dari Light Fleet. Belum selesai, kapal ini dibeli oleh India pada 1957, lalu diselesaikan dengan memasang dek miring, ketapel uap, dan pendingin udara. 


Dengan karir selama 35 tahun, Vikrant membuktikan betapa lamanya umur pakai kapal induk eks Light Fleet ini. Bagi AL India yang beroperasi di perairan lepas, kapal ini terbukti sangat andal. Sea Hawk miliknya melaksanakan tugas luar biasa saat perang dengan Pakistan 

VIRAAT

Sebagai kapal ke-4 dan tertunda pembangunannya dari kelas Centaur, Hermes (III) modifikasi besar-besaran sepanjang karirnya. Selesai pada 1959, kapal ini dikonversi pada 1971 sebagai kapal induk komando, mengoperasikan helikopter dan membawa empat kendaraan serang pendarat. 


Berkamuflase abu-abu gelap khas AL India, Viraat berkesan lebih besar daripada bobotnya 23.900 ton. Kapal ini satu-satunya kapal induk Royal Navy yang memiliki elevator di pinggir dek. Tampak kapal ini dilengkapi peralatan elektronik beraneka ragam. Sebagai kapal induk terakhir Royal Navy yang mengoperasikan pesawat sayap tetap, kapal ini digunakan secara maksimal khususnya pada perang Falkland. Umurnya telah mencapai 60 tahun dan melebihi umur pakainya

LEXINGTON (CV-2) CLASS

Lahir saat perlombaan kekuatan angkatan laut pasca Perang Dunia I, enam kapal penjelajah kelas Lexington berbobot 43.500 ton dibangun pada periode 1920-1921. Untuk memenuhi perjanjian Washington, 4 dibatalkan pembangunannya. 2 lambung yang sudah dibuat, dikonversi menjadi kapal induk. Ukurannya dipengaruhi dan dibatasi oleh parameter yang tercantum pada perjanjian tersebut.

Foto ini menunjukkan Lexington (CV-2) yang baru selesai dibangun, lengkap dengan meriam 203 mm dan dek terbang menyempit di haluan

Minggu, 03 Januari 2016

KAREL DOORMAN (II)

Setelah mendapatkan pengalaman berharga ketika mengoperasikan eks Nairana, Belanda lalu menegosiasikan pembelian kelas Venerable milik Royal Navy. Saat dikirim pada 1948, diberikan nama sama, yakni Karel Doorman.

Dibeli dari Royal Navy pada 1948, Karel Doorman (II) beroperasi selama 20 tahun
 sampai mengalami kerusakan akibat kebakaran hebat

CHAKRI NARUEBET

Setelah berhasil membuat Principe de Asturias berdasarkan desain STS buatan Amerika Serikat, Bazan kembali membangun kapal sejenis untuk Angkatan Laut Thailand yang diberi nama Chakri Naruebet, berbentuk sama tapi jauh lebih sederhana peralatan yang dipasangnya.

Menjadi kapal kebanggaan AL Thailand, masih sulit untuk menentukan tugas seperti apa yang bisa dilakukan Chakri Naruebet yang sebenarnya bisa dilakukan oleh kapal perang yang dilengkapi helikopter. Kemungkinan pembelian kapal induk ini dipicu persaingan antara kekuatan regional seperti Malaysia dan Indonesia 

Sabtu, 02 Januari 2016

EX - ADMIRAL GORSHKOV

Kapal induk Rusia Admiral Gorshkov sedang dalam proses penyerahan ke India pada 2008. Sempat rusak akibat kebakaran, kapal ini diperbaiki selama empat tahun. 


Ex - Admiral Gorshkov merupakan kapal induk yang sangat andal, tampak jelas pada gambar ini. Peralatan elektronik canggihnya dapat menjadikan kapal ini sebagai kapal komando